Kamis, 19 Maret 2015

Takbir Cinta Zahrana





Judul : Takbir Cinta Zahrana
Penulis : Habiburrahman El Shirazy

Takbir Cinta Zahrana: Tentang kekuatan, kesabaran dan keikhlasan yang mengalahkan keegoisan

Ini adalah novel penggugah rasa yang sudah lama terbit namun sayangnya baru sempat kubaca. Menceritakan tentang seorang wanita yang seperti pada umumnya, menginginkan kesempurnaan dalam hidup. Memiliki karier yang cemerlang, pendidikan yang tinggi, dan mencita-citakan pasangan hidup yang baik imannya, ibadahnya, akhlaknya dan mapan. Dan karena rasa tinggi hatinya, rasa egoisme untuk memiliki itu semua pada akhirnya kesulitan menemukan jodoh yang "PAS" sesuai kriterianya. Hingga tak terasa usia semakin menua tapi belum menemukan pasangan hidup.

Satu demi satu ujian hidup pun terus mendera, jodoh baik yang tak kunjung datang, pinangan demi pinangan dari orang-orang yang tak mampu menggetarkan pintu hati, hingga pada akhirnya dipertemukan oleh jodoh yang tepat namun waktu yang tak berpihak padanya. Ya, sang calon pasangan hidup dipanggil sang pemilik hidup tepat semalam sebelum akad berlangsung.
Disitulah iman diuji, seberapa kuat manusia menghadapi sepenggal cobaan dariNya, seberapa sabar dan tabah menerima, seberapa usahanya untuk kembali bangkit dari kesedihan. Yakinlah, Allah pasti punya alasan dan pengganti yang lebih baik dari setiap ujiannya.

Setelah membaca seluruh detail ceritanya mungkin terdengar tragis dan penuh hikmah. Dimana keegoisan pada akhirnya runtuh, tergantikan oleh keikhlasan dan penerimaan karena keinginan untuk segera menyempurnakan separuh agama. Dan Allah pun menjawab setiap cobaan-cobaan yang telah terlalui dengan hadiah yang lebih baik. Yang datangnya tak terduga-duga.

Sabarlah, Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.


Senin, 09 Februari 2015

Tentang Perpisahan dan Pertemuan


Tiada hal paling menyedihkan daripada sebuah Perpisahan. dan Tiada hal paling membahagiakan daripada sebuah Pertemuan.

Berpisah untuk kemudian Bertemu,
dan
Bertemu untuk kemudian Berpisah kembali.

Itulah dinamika hidup, sebuah nyanyian kehidupan yang walaupun kau tentang akan terjadi juga. Yeah, that's life.
Mengutip sebuah kata-kata (http://rumaysho.com) :
Akhir sebuah perjalanan, ia akan menjadi awal bagi perjalanan lainnya,,,
Sebuah perpisahan,  ia akan menjadi awal pertemuan dengan sesuatu yang baru..
Ketika akhir sebuah perjalanan akan menjadi awal perjalanan yang lain, dan sebuah perpisahan akan menjadi pertemuan dengan sesuatu yang baru. Itulah Anugerah
Masih perlu kah menyesali sebuah pertemuan dan perpisahan yang kita alami?
Bukankah pertemuan maupun perpisahan adalah anugerah yang dibaliknya banyak sekali hikmah yang tersimpan. Adalah sebuah "penerimaan" yang menjadi jembatan diantara keduanya. Sebuah proses menerima, mensyukurilah yang akan membuka pintu-pintu kebaikan.

Aku yakin, perpisahan kita ini adalah soal waktu dan jarak. Tapi ini adalah awal dari perjalanan hidup kita yang lebih baik. Pembuka peluang-peluang baru, sembari kita menyiapkan diri untuk pertemuan yang pasti terjadi selanjutnya. I will waiting for you, dear :*

*I wont say goodbye, just say see you..
*Just enjoying every part of your life..

Minggu, 08 Februari 2015

Ketika TAKDIR pun BERKATA



Boleh dikata kedatanganku ke kota ini tak lebih dari sebuah "pelarian". Tapi justru karena itu, mungkin malah bertahun-tahun aku akan menetap di kota ini.

Ya, Kota Tarakan. Kota kecil yang berbentuk sebuah pulau di ujung utara pulau kalimantan yang minim hiburan tapi penuh dengan bisnis dan usaha. Aku harus bersahabat dengan kota ini supaya kerasan. Sedikit demi sedikit mulai mengikhlaskan, mulai menerima dan menjalani sebuah skenario Tuhan yang bernama "TAKDIR".

TAKDIR
Dari mulai ketrima sebagai staff di sebuah perusahaan penerbangan ternama, hingga akhirnya mengikuti serangkaian tes cpns yang ikutnya setengah hati dan galau tak berujung, dan alhamdulillah lagi-lagi TAKDIR berkata aku diterima menjadi salah satu cpns di kota ini. Aku harus bagaimana? mungkin jawaban yang paling bijak, aku harus mengikuti TAKDIR yang memang sudah direncanakan Allah dengan jalan tak terduga, bismillah semoga ini memang yang terbaik.

Awalnya aku tak setuju dengan TAKDIR, bahkan hingga saat ini, hatiku pun belum bersahabat dengan TAKDIR yang harus kujalani. Tapi mengikhlaskan dan mengusahakan yang terbaik adalah pilihan yang harus dilakukan. "Bukankah Allah bersama prasangka baik hambanya?" dan aku perlu percaya "Nikmat TuhanMu yang manakah yang kau dustakan?"

Dan ketika TAKDIR pun BERKATA, IKHLAS dan TAWAKKAL adalah jawabannya.
Proud to ALLAH, ALLAH will give best for me.