Jumat, 13 April 2012

Personal Achievement


Performance adalah tindakan akhir yang berasal dari kemampuan yang kita miliki dan seberapa banyak motivasi yang mempengaruhinya. Motivasi bisa berasal dari berbagai hal, salah satu bentuknya adalah penghargaan. Penghargaan itu bisa dengan ucapan terima kasih. Itu salah satu penghargaan yang paling mudah kita terapkan.

Kemarin, salah satu penutup rangkaian acara Gizi Dalam Satu Kebersamaan, salah satu program kerjanya ORMAGIKA FKUB, ada yang namanya “ORMAGIKA AWARD”. Hmm apaan itu yak? Yah kira-kira semacam award-award bergengsi seperti di tv (Panasonic award, sctv award, dll) hehe tapi ini lingkupnya hanya khusus untuk mahasiswa gizi FKUB yang berprestasi di bidang non akademik. Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi seluruh mahasiswa gizi kepada mahasiswa-mahasiswa yang yang menyisihkan waktunya untuk aktif di kegiatan kepanitiaan.

Dan hmm, Alhamdulillah tahun ini aku dapat salah satu penghargaan itu, menjadi Sie Kestari Terbaik.. :) sesuatu yang tak pernah disangka-sangka karena insyaallah selama ini aku melakukannya karena kesukaan dan tanggungjawab dan itu sudah menjadi kepuasan tersendiri. Dan apabila kerja kerasku dihargai dengan sebuah penghargaan ini, maka itu adalah sesuatu yang lebih dari keinginan pribadi.
Bukan lantas karena ada penghargaan maka mengerjakan sesuatu tidak dengan tulus ikhlas dan mengharapkan imbalan, tetapi penghargaan itu adalah cambuk untuk terus berusaha berbenah/ memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi..

Dan jangan pernah lupa, dibalik kesuksesan seseorang, pasti banyak orang-orang yang mendukung dan mereka merupakan bagian dari motivasi terbesar dalam hidupku. Dan selayaknya, penghargaan ini bukanlah untukku saja, tapi untuk mereka, orang-tuaku, teman-teman seperjuangan dan orang-orang yang tak henti mendoakanku.
Alhamdulillah.. Khamsiaa, Itadakimasu,, =)


Seberapa Dewasakah dirimu??


inget gag pas kita ulang tahun, pasti ada yang mendoakan kita agar menjadi pribadi yang tambah dewasa. Apa se makna dewasa itu? Apakah dewasa itu cukup dengan melihat usia?
Ini sedikit kutipan tentang kedewasaan yang mungkin sedikit bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

Tua dan dewasa adalah dua hal yang berbeda. Menjadi tua adalah akumulasi sistematis dari perkembangan biologis dan dia bersifat tetap. Sedangkan kedewasaan adalah akumulasi sistematis perkembangan psikologis dan dia bersifat tidak tetap. Dewasa itu Pilihan, Tua itu Pasti!
Kedewasaan adalah tercapainya keseimbangan batin dimana akal pikiran bekerja dengan emosi untuk saling mengontrol dan membenahi proporsinya satu sama lain. 

Ketika kau harus marah, marahlah. Tapi lantas pikirkan baik-baik bahwa kemarahan bisa merusakkan..
Ketika kau bersedih, menangislah. Tapi lantas pikirkan baik-baik bahwa kesedihan yang panjang hanya akan membuang waktu dan energy..
Ketika kau bahagia, tertawalah. Tapi lantas pikirkanlah baik-baik bahwa saat kita tertawa berlebihan barangkali di sekitar kita ada yang sedang sangat bersedih, atau kesepian..

Lantas harus bagaimana marah, menangis dan tertawa agar tidak berlebihan?
Lakukanlah semua itu sampai batas terjauh. Marahlah sampai kita tahu kemarahan kita itu serba berlebihan dan membuat kerusakan. Menangislah sampai kita tau bahwa pada saatnya kita harus berhenti. Tertawalah sampai kita menangis. Suatu hari kita akan tahu bahwa untuk melakukannya tak perlu sejauh itu. Marahlah ketika ingin marah, lalu sudah. Menangislah ketika ingin menangis, lalu sudah. Tertawalah ketika ingin tertawa lalu sudah. Pikiran dan perasaan selalu berkehendak melampaui batas, itulah sebabnya tuhan menciptakan mereka berpasangan, agar bisa saling mengontrol dan membenahi proporsinya satu sama lain.
Menurut Marc & Angel (2007), kedewasaan seseorang bukanlah terletak pada ukuran usianya, tetapi justru pada sejauhmana tingkat  kematangan emosional yang dimilikinya.
 So, kedewasaan gag cukup dilihat dari banyaknya usia yang kau miliki, tetapi harus juga dilihat dari sejauh mana kita bisa menyeimbangkan emosi dan pikiran kita dalam bertindak dan memutuskan sesuatu =)

Dikutip dari buku : HIDUP BERAWAL DARI MIMPI dan artikel bebas