inget gag pas kita ulang tahun, pasti ada yang mendoakan
kita agar menjadi pribadi yang tambah dewasa. Apa se makna dewasa itu? Apakah dewasa
itu cukup dengan melihat usia?
Ini sedikit kutipan tentang kedewasaan yang mungkin sedikit bisa
menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
Tua dan dewasa adalah
dua hal yang berbeda. Menjadi tua adalah akumulasi sistematis dari perkembangan
biologis dan dia bersifat tetap. Sedangkan kedewasaan adalah akumulasi
sistematis perkembangan psikologis dan dia bersifat tidak tetap. Dewasa itu
Pilihan, Tua itu Pasti!
Kedewasaan adalah tercapainya
keseimbangan batin dimana akal pikiran bekerja dengan emosi untuk saling
mengontrol dan membenahi proporsinya satu sama lain.
Ketika kau harus marah, marahlah.
Tapi lantas pikirkan baik-baik bahwa kemarahan bisa merusakkan..
Ketika kau bersedih, menangislah.
Tapi lantas pikirkan baik-baik bahwa kesedihan yang panjang hanya akan membuang
waktu dan energy..
Ketika kau bahagia, tertawalah. Tapi
lantas pikirkanlah baik-baik bahwa saat kita tertawa berlebihan barangkali di
sekitar kita ada yang sedang sangat bersedih, atau kesepian..
Lantas harus bagaimana marah,
menangis dan tertawa agar tidak berlebihan?
Lakukanlah semua itu sampai batas
terjauh. Marahlah sampai kita tahu kemarahan kita itu serba berlebihan dan
membuat kerusakan. Menangislah sampai kita tau bahwa pada saatnya kita harus
berhenti. Tertawalah sampai kita menangis. Suatu hari kita akan tahu bahwa
untuk melakukannya tak perlu sejauh itu. Marahlah ketika ingin marah, lalu
sudah. Menangislah ketika ingin menangis, lalu sudah. Tertawalah ketika ingin
tertawa lalu sudah. Pikiran dan perasaan selalu berkehendak melampaui batas,
itulah sebabnya tuhan menciptakan mereka berpasangan, agar bisa saling
mengontrol dan membenahi proporsinya satu sama lain.
Menurut Marc & Angel (2007), kedewasaan
seseorang bukanlah terletak pada ukuran usianya, tetapi justru pada sejauhmana
tingkat kematangan emosional yang dimilikinya.
So,
kedewasaan gag cukup dilihat dari banyaknya usia yang kau miliki, tetapi harus
juga dilihat dari sejauh mana kita bisa menyeimbangkan emosi dan pikiran kita
dalam bertindak dan memutuskan sesuatu =)
Dikutip dari buku : HIDUP BERAWAL DARI MIMPI dan artikel bebas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar