Senin, 09 Februari 2015

Tentang Perpisahan dan Pertemuan


Tiada hal paling menyedihkan daripada sebuah Perpisahan. dan Tiada hal paling membahagiakan daripada sebuah Pertemuan.

Berpisah untuk kemudian Bertemu,
dan
Bertemu untuk kemudian Berpisah kembali.

Itulah dinamika hidup, sebuah nyanyian kehidupan yang walaupun kau tentang akan terjadi juga. Yeah, that's life.
Mengutip sebuah kata-kata (http://rumaysho.com) :
Akhir sebuah perjalanan, ia akan menjadi awal bagi perjalanan lainnya,,,
Sebuah perpisahan,  ia akan menjadi awal pertemuan dengan sesuatu yang baru..
Ketika akhir sebuah perjalanan akan menjadi awal perjalanan yang lain, dan sebuah perpisahan akan menjadi pertemuan dengan sesuatu yang baru. Itulah Anugerah
Masih perlu kah menyesali sebuah pertemuan dan perpisahan yang kita alami?
Bukankah pertemuan maupun perpisahan adalah anugerah yang dibaliknya banyak sekali hikmah yang tersimpan. Adalah sebuah "penerimaan" yang menjadi jembatan diantara keduanya. Sebuah proses menerima, mensyukurilah yang akan membuka pintu-pintu kebaikan.

Aku yakin, perpisahan kita ini adalah soal waktu dan jarak. Tapi ini adalah awal dari perjalanan hidup kita yang lebih baik. Pembuka peluang-peluang baru, sembari kita menyiapkan diri untuk pertemuan yang pasti terjadi selanjutnya. I will waiting for you, dear :*

*I wont say goodbye, just say see you..
*Just enjoying every part of your life..

Minggu, 08 Februari 2015

Ketika TAKDIR pun BERKATA



Boleh dikata kedatanganku ke kota ini tak lebih dari sebuah "pelarian". Tapi justru karena itu, mungkin malah bertahun-tahun aku akan menetap di kota ini.

Ya, Kota Tarakan. Kota kecil yang berbentuk sebuah pulau di ujung utara pulau kalimantan yang minim hiburan tapi penuh dengan bisnis dan usaha. Aku harus bersahabat dengan kota ini supaya kerasan. Sedikit demi sedikit mulai mengikhlaskan, mulai menerima dan menjalani sebuah skenario Tuhan yang bernama "TAKDIR".

TAKDIR
Dari mulai ketrima sebagai staff di sebuah perusahaan penerbangan ternama, hingga akhirnya mengikuti serangkaian tes cpns yang ikutnya setengah hati dan galau tak berujung, dan alhamdulillah lagi-lagi TAKDIR berkata aku diterima menjadi salah satu cpns di kota ini. Aku harus bagaimana? mungkin jawaban yang paling bijak, aku harus mengikuti TAKDIR yang memang sudah direncanakan Allah dengan jalan tak terduga, bismillah semoga ini memang yang terbaik.

Awalnya aku tak setuju dengan TAKDIR, bahkan hingga saat ini, hatiku pun belum bersahabat dengan TAKDIR yang harus kujalani. Tapi mengikhlaskan dan mengusahakan yang terbaik adalah pilihan yang harus dilakukan. "Bukankah Allah bersama prasangka baik hambanya?" dan aku perlu percaya "Nikmat TuhanMu yang manakah yang kau dustakan?"

Dan ketika TAKDIR pun BERKATA, IKHLAS dan TAWAKKAL adalah jawabannya.
Proud to ALLAH, ALLAH will give best for me.